Sebagai seorang Landscape Photographer ternama, Rick
Berk sering membagi tips tentang cara memotret pemandangan baik secara online
maupun saat ia menjadi pengajar di ragam kelas dan workshop fotografi.
Selama ia mengajar, Rick sering menjumpai karya-karya yang membuatnya terkesima
dan juga foto-foto yang dianggapnya sedikit “meleset”.

Satu hal yang wajib diingat saat hendak memotret matahari
terbit maupun terbenam menurut Rick adalah; jangan mencoba untuk mengisolasi
matahari dari keseluruhan foto. Sangat penting untuk menyadari fakta bahwa
matahari adalah salah satu elemen dalam frame dan bahwa kombinasi antara
semua elemen yang kamu lihat melalui viewfinder sangat berpengaruh pada
komposisi akhir yang menjadikan sebuah foto memorable. Berikut beberapa
tips dasar untuk kamu-kamu yang mau mencoba motret pemandangan matahari terbit
atau terbenam:
1)Letakkan matahari di latar belakang (background)

Untuk menciptakan foto seperti contoh di atas, baiknya kamu
mencari latar depan yang unik dan menarik terlebih dahulu. Gunakan lensa wide
sebangsa 16 - 35mm atau lensa apapun dalam rentang tersebut. Zoom Out hingga
ke titik paling wide dan letakkan obyek latar depan beberapa meter di
depan kamu. Stop down dan set Aperture ke f/11 atau lebih kecil.
setelah itu letakkan fokus di obyek pada latar depan agar tetap tampak tajam.
Kalau kamu mau mencoba mempercantik foto kamu, kamu bisa coba menciptakan efek Star
Burst dengan cara menurunkan Stop lensa sejauh memungkinkan. Satu
hal yang harus kamu ingat adalah fakta bahwa exposure untuk latar
belakang dan subyek di latar depan akan tampak berbeda. Salah satu cara untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan Graduated Neutral Density
Filter agar langit yang tampak terang di latar belakang tampak sedikit lebih
gelap dan seimbang dengan latar depan. Opsi lainnya adalah, bila subyek di
latar depan memiliki bentuk unik atau sifatnya singular, kamu bisa coba
membuat foto siluet.
2) Memotret dengan cahaya matahari di sampingmu

Dalam kasus ini, matahari tidak akan tampak dalam foto kamu.
Keajaiban matahari terbit atau terbenam akan tampak pada pencahayaan (directional
light) yang hangat dan lembut yang masuk dalam frame foto.
Pencahayaan semacam ini dapat menghasilkan lampu sorot dan bayangan unik yang
dapat kamu mainkan secara bebas untuk menghasilkan ragam tekstur menarik di
latar depan. Bebatuan, kayu, pepohonan, rerumputan dan pola-pola unik di tanah
akan menghasilkan bayangan dan highlight yang cukup menarik dan mumpuni
untuk menarik perhatian siapapun yang memandang foto pemandangan tersebut.
Dalam kasus-kasus semacam ini, meletakkan matahari di samping kamu adalah
pilihan yang tepat agar cahayanya menyapi melintasi pemandangan dalam frame.

Kalau dihadapkan dengan pemandangan di atas, penggunaan Polarizing
Filter cukup disarankan karena sangat efektif saat kamera diarahkan pada
sudut 90° dari matahari. Metode ini dapat membantu untuk menambah bobot dan
kedalaman pada area biru langit, meningkatkan visibilitas warna dan mengurangi
kabut dalam pemandangan.
3) Letakkan matahari di belakangmu

Saat matahari terbit maupun terbenam, cahaya hangat yang
lembut yang dihasilkan tidak hanya cocok untuk diposisikan di samping tapi juga
dari belakang si fotografer. Dengan memposisikan arah datang cahaya matahari
terbit/terbenam di punggungmu, kamu dapat menciptakan frontal light yang
lembut yang menernagi seluruh detail pemandangan di depanmu. Ini adalah pilihan
paling mudah dari tiga situasi sejauh ini karena cahaya akan terbagi secara
merata dan tidak akan ada highlight yang terang atau area berbayang yang
pekat pada pemandangan. Dengan posisi semacam ini, kamu akan menangkap
warna-warna pastel hangat lembut jika langit berawan atau area foto berkabut.
Walau demikian, kamu harus berhati-hati saat bermain dengan
kompisisi foto dikarenakan cahaya matahari yang datang dari belakangmu akan
menghasilkan bayangan yang panjang yang bisa berbaur dengan bayangan kamu
sendiri pada foto. Untuk menghindari situasi semacam ini, cobalah merundukkan
badan atau mengatur tripod serendah mungkin untuk memperpendek bayangan.

4) Tibalah lebih awal dan tinggallah lebih larut
Untuk memotret matahari terbit, baiknya kamu tiba sedari
langit masih gelap. Umumnya pendaran warna-warna unik di angkasa akan tampak
setengah jam sebelum matahari terbit. Kamu akan melihat awan dengan sentuhan
warna pink dan ungu sebelum merah, oranye dan kuning hadir kala matahari terbit
di cakrawala. Baiknya kamu mempelajari transisi warna langit yang terjadi di
area yang hendak kamu potret sebelum melakukan eksekusi di hari berikutnya.

Situasi saat memotret matahari terbenam pun cukup mirip tapi
dengan proses transisi yang berkebalikan dengan saat matahari terbit. Oleh
karenanya kamu harus siap siaga di posisi foto setidaknya setengah jam sebelum
matahari terbenam.
5) Cobalah memotret dengan format RAW
Matahari terbit dan terbenam adalah momen dimana ragam warna
dramatis hadir di angkasa, diiringi perpaduan unik antara bayangan dan cahaya.
Oleh karenanya, akan cukup sulit untuk mengabadikan detail cahaya dan bayangan.
File RAW umumnya menyimpan lebih banyak informasi daripada file berbentuk
JPEG, yang mana memungkinkanmu untuk menghadirkan detail bayangan dan area-area
yang di highlight yang mungkin hilang jika kamu memotret menggunakan
format JPEG.
Sumber: Digital Photography